Pembaharuan Muhammad Abduh
A.sejarah singkat muhammad Abduh (1849-1905)
Muhammad Abduh dilahirkan disebuah kampung mesir hilir pada tahun 1849 M. Ayahnya bernama Abdul Hasan Khoirullah yakni seorang petani yang taat beragama , seorang keturunan Turki yang sudah lama menetap di mesir. Ibunya seorang keturunan bangsa Arab yang silsilahnya sampai kepada kholifah Umar bin khattab.
Muhammad Abduh termasuk anak yang cerdas , sejak kecil ia sudah rajin belajar membaca dan menulis Al-Quran. Menjelang remaja Muhammad Abduh dikirim oleh orang tuanya ke Tanta untuk belajar di pesantren Syekh Ahmad pada tahun 1862 M.
Karena tidak minat tinggal si pesantren . Abduh memilih pulang kampung untuk menjadi petani di kampung. Di kampung halamannya ia terpikat anak gadis tetangganya dan kemudian menikahinya , padahal usianya masih 16 tahun. Meskipun sudah menikah orang tuanya tetap menyuruhnya belajar ke Tanta.
2. Peranan Muhammad Abduh dibidang politik.
Akibat ketidaksenangan dan perlawanannya terhadap para penguasa, ia dan jamaluddin Al-Afghani diusir ke paris. Di kota ini mereka mendirikan majalah ' Urwatul utsqo '. Setelah selama tahun di paris, ia kemudian diizinkan kembali ke mesir dan diangkat menjadi rektor di Al-Azhar , Karo.
Sebagai rektor ia memasukkan kurikulum filsafat ke dalam pendidikan Al-Azhar, upaya ijo di lakukan untuk mengubah cara berfikir orang-orang Al-Azhar. Usaha ini mendapat tantangan keras dari pada syekh Al-Azhar lainnya yang masih berfikir kolot. Oleh karena itu, usaha pembaharuan lewat pendidikan di Al-Azhar tidak berhasil. Meskipun begitu , ide-ide pembaharuan yang dibawa Muhammad Abduh membawa dampak positif bagi perkembangan islam.
3. Pemikiran pembaharuan Muhammad Abduh
Di antara ide-ide pembaharuan yang di canangkan Muhammad Abduh, antara lain :
a. Penghapusan paham jumud yang berkembang didunia islam saat itu.
b. Pembukuan pintu ijtihad sebagai dasar yang penting dalam menginterprestasikan kembali ke ajaran islam.
c. Kekuasaan negara harus dibatasi dengan konstitusi yang telah dibuat negara yang bersangkutan.
d. Memodernkan pendidikan islam di Al-Azhar.
4. Menilai pemikiran Muhammad Abduh.
Syekh Muhammad Abduh adalah seorang murid dari Jamaluddin Al-Afghani yang cerdas dan cemerlang , berbeda dengan sang guru , ia menyusun teori aktualisasi dan realitas islam . Bukan dengan terlebih dahulu merebut kekuasaan politik dan melakukan kontrol sosial .
Dalam pandangan Abduh , untuk melaksanakan konsep islam adalah menyadarkan kembali pada kemampuan dan kebebasan pemikiran rasional.
Pandangan Abduh yang berhasil memasukkan kuliah filsafat pada kurikulum universitas Al-Azhar kairo mesir akhirnya membangkitkan kesadaran perlunya lembaga pendidikan sebagai wahana peningkatan kemampuan berpikir rasional.
Muhammad Abduh berpandangan bahwa islam adalah satu-satunya agama yang konsisten , menganjurkan penggunaan kemampuan manusia yang paling mapan dan objektif yaitu kemampuan berpikir logis dan rasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar