Makalah
Metode pembelajaran Audio Visual
Dosen : Ust. Hidayatullah.
Oleh : M.Nur Assidiq. W
Institut Perguruan Tinggi Ilmu
Al-quran Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pembelajaran TIK atau Teknologi Informasi
dan Komunikasi sangat dibutuhkan di masa sekarang ini. Hampir seluruh kegiatan
manusia ditunjang oleh alat-alat canggih yang bertujuan untuk mempermudah
pengerjaannya. Dengan adanya teknologi-teknologi seperti yang ada sekarang ini
membuat pekerjaan menjadi mudah, menghemat biaya, menghemat tenaga dan juga
waktu yang lebih efisien. Dalam dunia pendidikan pun telah digunakan
teknologi-teknologi yang berguna untuk menunjang proses belajar-mengajar
di sekolah.
Pemerintah telah menyediakan
fasilitas-fasilitas berupa komputer sekolah, papan proyektor, LCD, televisI,
tape dan lain sebagainya yang dibagikan ke tiap sekolah, termasuk juga Sekolah
Dasar. Kini bukan hanya sekolah tingkat menengah dan atas saja yang telah
memanfaatkan teknologi tersebut, namun juga pembelajaran di sekolah dasar sudah
mulai menerapkannya. Ada banyak metode yang dapat digunakan oleh seorang guru
dalam mengajarkan anak didik di sekolah, salah satunya yaitu metode pengajaran
dengan mengunakan audio visual. Metode ini mengedepankan kemampuan dalam
pendengaran dan pengelihatan. Untuk melaksanakan metode audio visual
tentunya sangat berhubungan dengan alat-alat teknologi masa kini.
Dengan demikian metode ini
memanfaatkan TIK sebagai bahan pembelajaran. Pada makalah ini akan dibahas
mengenai pemanfaatan audio visual dalam pembelajaran . Tujuannya agar
kita tahu apa itu metode audo visual, bagaimana melaksanakan metode tersebut,
dan agar kita semakin mengerti bagaimana dampak dari penggunaan metode audio
visual pada anak didik sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pemilihan Metode Pembelajaran Audio
Visual
Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran
antara lain “tujuan pengajaran yang
ingin dicapai, ketepatgunaan, kondisi siswa, ketersediaan perangkat keras
dan perangkat lunak, mutu, teknis, dan biaya” (Basyiruddin, 200
2:15).
Ada beberapa pertimbangan yang
harus diperhatikan yakni sebagai berikut:
1.
Sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan
instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu
atau gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Tujuan
ini dapat digambarkan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau
dipertunjukan oleh siswa seperti menghafal, melakukan kegiatan yang melibatkan
kegiatan fisik dan pemikiran prinsip-prinsip seperti sebab akibat,
melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep atau hubungan-hubungan
perubahan dan mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan pemikiraan tingkat yang
lebih tinggi.
2.
Tepat
untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip yang
generalisasi agar dapat membantu proses pengajaran secara efektif, media harus
selaras, dan menunjang tujuan pengajaran yang telah ditetapkan serta sesuai
dengan kebutuhan tugas pengajaran dan kemampuan mental siswa.
3.
Aspek
materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam memilih media sesuai
atau tidaknya antara materi dengan media yang digunakan atau berdampak
pada hasil pengajaran siswa.
4.
Ketersediaan
media di sekolah atau memungkinkan bagi guru mendesai sendiri media yang akan
digunakan merupakan hal yang perlu menjadi pertimbangan seorang guru.
5.
Pengelompokan
sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum tentu sama efektifnya
jika digunakan pada kelompok kecil atau perorangan. Ada media yang tepat untuk
kelompok besar, kelompok sedang, kelompok kecil, dan perorangan.
6.
Mutu
teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus memenuhi
persyaratan teknis tertentu. Misalnya, visual pada slide harus jelas dan
informasi pesan yang ditonjolkan dan ingin disampaikan tidak boleh
terganggu oleh elemen yang berupa latar belakang (Arsyad, 2002:72)
Dengan adanya gambaran diatas,
kriteria pemilihan media audio visual memiliki kriteria yang merupakan sifat-sifat
yang harus dipraktekan oleh pemakai media, kriteria tersebut antara lain:
1.
Ketersediaan
sumber setempat. Artinya bila media yang besangkutan tidak terdapat pada
sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2.
Efektifitas
biaya, tujuan serta suatu teknis media pengajaran.
3.
Harus
luwes, keperaktisan, dan ketahanlamaan, media yang bersangkutan untuk waktu
yang lama. Artinya bisa digunakan dimanapun dengan peralatan yang ada
disekitarnya dan kapanpun serta mudah dijinjing dan dipindahkan. (Sadiman,
2002:1984) Dengan berbagai dasar pemilihan tersebut, maka dapat dipahami bahwa
pemilihan media harus sesuai dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik.
Pemilihan audio visual dapat membantu siswa dalam menyerap isi pelajaran, media
yang dipilih harus mampu memberikan motivasi dan minat siswa untuk lebih
berprestasi dan termotivasi untuk lebih giat belajar.
B.
Metode Audio Visual
Metode audio visual yaitu suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan menggunakan alat atau media pengajaran yang
dapat memperdengarkan atau memperagakan bahan-bahan tersebut sehingga peserta
didik dapat menyaksikan secara langsung, mengamati dengan cermat, memegang atau
merasakan bahab-bahan peraga itu. Metode audio visual dikenal dengan keharusan
penggunaan audio visual aids atau audio visual material. Ketiga istilah
tersebut sama-sama menekankan kepada pemberian pengalaman secara nyata
kepada anak didik.dengan melihat langsung, mendengar, meraba tentang hal-hal
yang dipelajari itu. Jadi inti pengajaran audio visual ini adalah dipergunakan
beberapa alat atau bahan media pengajaran antara lain melalui film strip,
radio, TV, piringan hitam, tape recorder, gambar-gambar peta, dan lain sebagainya.
Langkah-langkah
yang ditempuh dengan metode audio visual adalah sebagai berikut:
1.
Bendanya
yang asli itu perlu diperagakan didepan kelas jika memungkinkan.
2.
Contohnya
dalam ukuran kecil (misalnya miniatur kapal terbang, televisi) dan lain
sebagainya.
3.
Foto
dari suatu benda, bentuk-bentuk gambar atau guru sendiri dapat menggambarnya di
papan tulis.
4.
Jika
ketiga hal tersebut diatas tidak dapat kita usahakan, maka guru dapat
menjelaskan bentuk bendanya, sifat-sifatnya, dengan jalan mendemonstrasikan
melalui gerakan tangan, kata-kata, atau mimikri tertentu, sehungga menarik
perhatian peserta didik
Manfaat
alat bantu audio visual yaitu:
1.
Membantu
memberikan konsep pertama atau kesan yang benar
2.
Mendorong
minat
3.
Meningkatkan
pengertian yang lebih baik
4.
Melengkapi
sumber belajar yang lain
5.
Menambah
variasi metode mengajar .
6.
Menghemat
waktu.
7.
Meningkatkan
keingintahuan intelektual.
8.
Cenderung
mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu .
9.
Membuat
ingatan terhadap pelajaran lebih lama.
10.
Dapat
memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa.
C.
Dampak penggunaan metode
audio visual
Kelebihan
metode audio visual:
1.
Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitas (dalam kata-kata, tertulis
maupun lisan belaka)
2.
Mengatasi
perbatasan ruang, waktu dan daya indera seperti:
·
Objek
yang terlalu besar diganti dengan realitas, gambar, film bingkai, film atau
model.
·
Objek
yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau gambar.
·
Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame lapse atau
high speed photograph.
·
Kejadian
atau peristiwa yang terjadai di masa lalu bias ditempilkan lagi lewat rekaman
video, film bingkai, foto maupun secara verbal.
·
Objek
yang terlalu kompleks (mesin-mesin) dapat disajikan dengan diagram, gambar,
dll.
·
Konsep
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dll) dapat divisualkan
dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll.
3.
Media
audio visual bias berperan dalam permbelajaran tutorial.
Kelemahan
metode audio visual:
1.
Terlalu
menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap
memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses pembelajaran
.
2.
Media
audio visual cenderung menggunakan model komunikasi satu arah
3.
Media
audio visual tidak dapat diguakan dimana saja dan kapan saja, karena media
audio visual cenderung tetap di tempat.
Dari kelebihan dan kekurangan yang
dimiliki oleh metode audio visual, akan timbul dampak pada guru maupun
anak didik.
Dampak
baiknya adalah:
1.
Menjadi
hal baru bagi peserta didik .
2.
Peserta
didik akan lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran.
3.
Dengan
cara melihat dan mendengar bahan ajar, maka daya tangkap anak akan lebih
besar .
4.
Memperkenalkan
TIK pada anak didik .
5.
Guru
menjadi lebih mudah dalam menjelaskan bahan ajar dengan adanya contoh yang
disajikan .
6.
Guru
dapat menunjukan benda benda yang tidak mungkin ada di sekolah atau tidak
mungkin dapat ditunjukan secara langsung pada anak didik. Dengan media ini,
guru dapat menunjukan gambarnya ataupun videonya .
7.
Waktu
belajar-mengajar jadi lebih efisien .
8.
Rasa
keingintahuan anak biasanya lebih meningkat Selain dampak baik dari metode
audio visual,
ada
juga dampak negatifnya, yaitu:
1.
Guru
cenderung hanya mengandalkan TIK .
2.
Budaya
menulis lama-lama menjadi hilang atau berkurang .
3.
Jika
metode ini terus menerus dilakukan dengan cara yang sama saja tanpa ada inovasi
dalam proses pembelajaran oleh guru tersebut, maka lama-lama anak didik akan
merasa jenuh juga
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertimbangan untuk menentukan metode
pembelajaran yaitu harus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, tepat untuk
mendukung isi pelajaran, pentingnya materi pembelajaran, kettersediaan media di
sekolah, pengelompokan sasaran, dan mutu teknis visual. Kriteria
pemilihan metode audio visual adalah ketersediaan sumber daya setempat,
efektifitas biaya, tujuan, dan teknisnya, serta harus luwes, praktis dan tahan
lama. Metode audio visual adalah suatu cara menyajikan bahan ajar dengan
menggunakan alat atau media pengajaran yang dapat memperdengarkan dan
memperagakan bahan-bahan tersebut. Perangkat yang dapat digunakan contohnya
Ulead studio 11 dan macromedia flash. Dalam penggunaan metode audio visual ini
dapat menimbulkan sisi positif dan juga sisi negatifnya dalam proses
belajar-mengajar di Sekolah Dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar