Rabu, 02 Mei 2018

TAFSIR TAHLILI ALI-IMRAN ( 190 - 200 )


TAFSIR TAHLILI
ALI-IMRAN ( 190 - 200 )
Ayat dan Terjemah :
إِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّأُولِى الْأَلْبَابِ ۙ١٩٠
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,

Penafsiran Ali Imran  ( 190 ) :
Dalam Surat Al-Baqarah ayat 190 ini Allah SWT Memberitakan bahwa di seluruh Alam semesta ini banyak sekali yang dapat dijadikan sebuah pelajaran untuk orang yang berakal yaitu Manusia. Sebagai Tanda kebesaran dan adanya Tuhan yang maha esa yaitu Allah SWT. Juga sebagai  Tanda betapa maha agungnya Zat yang telah menciptakan seluruh Alam semesta.
Ayat diatas memberikan Contoh betapa kuasanya Allah Swt dengan menyeru manusia untuk berpikir bagaimana penciptaan langit . Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Allah swt Menciptakan 7  langit berdiri dengan kokohny tanpa adany tiang penyanggah yang berfungsi sebagai Atap untuk Bumi dengan Hiasan-hiasan yang begitu indah dengan tanpa Retak sedikitpun yang tidak ada Golongan apapun baik jin dan Manusia yang dapat menembus Penjuru Langit dan Bumi kecuali dengan Kekuatan Allah . Sebagaimana di dalam surat ( An-naba ayat : 12, Al-Mukminun Ayat : 17, Qaf ayat : 6, Al-Anbiya ayat : 32, Ar-Rahman ayat : 33, Al-Baqarah ayat : 22 ) 
Dan Sebagaimana dengan ayat diatas penafsir tidak percaya dengan adanya Golongan baik jin dan Manusia yang telah menembus langit yang telah pergi keluar Angkasa. ayat diatas menjelaskan betapa kokohnya langit yang telah Allah ciptakan, disini menunjukan Betapa Kuasanya Allah swt dan lemahny manusia dan Jin untuk menembus Langit saja tidak bisa.
Ayat diatas juga memberikan contoh betapa kuasanya Allah swt dengan Menyeru makhluk yang berakal untuk berpikir bagaimana penciptaan Bumi. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Allah telah Menjadikan bumi ini sebagai tempat tinggal nya Manusia dan Makhluk lain. Dengan dijadikanya Manusia sebagai Khalifah dibumi ini. Dengan didalamnya kita mendapatkan makanan-makanan dengan beragai macam tumbuhan dan Binatang

                                                                                                      
Ayat dan Terjemah :
اَلَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ١٩١
191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهٗۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ أَنْصَارٍ ١٩٢
192. Ya Tuhan kami, sesungguhnya orang yang Engkau masukkan ke dalam neraka, Engkau telah menghinakannya, dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang yang zalim.

Penafsiran Ali Imran  ( 191-192 ) :
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa mengingat Allah bukan hanya dalam sholat namun ketika kita melihat kuasa Allah SWT, merasakan nikmat yang begitu besar hal ini diperjelas dengan mengingat Allah SWT dalam keadaan duduk atau berbaring, yang dimaksud dalam keadaan sehat ataupun sakit. Sebagaimana didalam surat Ar-ra’d 28 dan Al- anbiya 30

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Yang dirasakan adalah maka hati akan menjadi tentram, mentadabburi alam juga termasuk mengingat betapa besar kuasa Allah SWT.

Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?

Sesungguhnya nereka adalah tempat sburuk-buruknya kembali barang siapa yang melakukan maksiat maka mohon ampun lah kepada Allah, dalam ayat ini diperjelas orang yang masuk neraka adalah seorang yang hina.bahkan gambaran neraka dalam Al-Qur’an sangatlah mengerikan hal ini menjadi peringatan terhadap kita agar tidak bermaksiat kepada Allah SWT.
Allah ta’ala berfirman didalam surah Al- hajj ayat 20, Surah Al- hajj ayat 22, dan Surah Muhammad ayat 15

20. dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).

22. Setiap kali mereka hendak ke luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (kepada mereka dikatakan), "Rasailah azab yang membakar ini".

15. sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya?

Ayat dan Terjemah :
رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُّنَادِيْ لِلْإِيْمَانِ أَنْ اٰمِنُوْا بِرَبِّكُمْ فَاٰمَنَّاۖ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّاٰتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ ۚ١٩٣
193. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar orang yang menyeru kepada iman, (yaitu), "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu," maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuslah kesalahan-kesalahan kami, dan matikanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.

رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ١٩٤
194. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sungguh, Engkau tidak pernah mengingkari janji."

Penafsiran Ali Imran  ( 193-194 ) :
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa umat muslim dapat mengaplikasikan keimanan mereka dengan melakukan segala perntah Allah SWT dan menjauhi larangan – Nya, hal ini di perjelas apabila umat muslim berbuat maksiat maka segeralah memohon ampunan-Nya, oleh karena itu umat muslim di anjurkan untuk beristigfar dan berdoa serta memohon ampunan.

Jika seseorang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan Kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya

Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan Menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah untuk mengampuni dosa mereka. Dalam ayat ini dijelaskan Allah maha menepati janji, dan sebagai dalil bagi umat muslim untuk selalu senantiasa berdoa kepada Allah SWT. Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, Maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar".

Seharusnya  manusia tahu, Sesungguhnya janji Allah adalah benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.

Dan apabila Manusia bertanya  tentang tuhanya , Maka (jawablah), bahwasanya Allah adalah dekat. Allah mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Ayat dan Terjemah :
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّيْ لَا أُضِيْعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِّنْكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثٰىۚ بَعْضُكُمْ مِّنْ بَعْضٍۚ فَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَأُخْرِجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأُوْذُوْا فِيْ سَبِيْلِيْ وَقٰتَلُوْا وَقُتِلُوْا لَأُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّاٰتِهِمْ وَلَأُدْخِلَنَّهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُۚ ثَوَابًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ وَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الثَّوَابِ ١٩٥
195. Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), "Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki maupun perempuan, (karena) sebagian kamu adalah (keturunan) dari sebagian yang lain.- Maka orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang terbunuh, pasti akan Aku hapus kesalahan mereka dan pasti Aku masukkan mereka ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, sebagai pahala dari Allah. Dan di sisi Allah ada pahala yang baik."

Penafsiran Ali Imran  ( 195) :
Semua manusia baik laki-laki maupun perempuan jika mereka berbuat baik maka semuanya akan mendapatkan pahala secara sempurna. Adam Maksudnya sebagaimana laki-laki berasal dari laki-laki dan perempuan, maka demikian pula halnya perempuan berasal dari laki-laki dan perempuan. Kedua-duanya sama-sama manusia, tidak ada kelebihan yang satu dari yang lain tentang penilaian iman dan amalnya.

Seluruh manusia adalah keluarga karena kita semua bersumber kepada satu Manusia yakni nabi Adam AS. Dan bagi orang-orang yang beriman, berhijrah, meninggalkan segala yang mereka cintai seperti tempat tinggal dan harta demi mencari ridha Allah serta berjihad di jalan-Nya maka, Allah akan masukan mereka semua kedalam surganya. Berupa surga yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum pernah terlintas di hati manusia. Oleh karena itu, barang siapa yang menginginkannya, maka mintalah kepada Allah dengan mentaati-Nya dan mendekatkan diri kepada-Nya semampunya.





Ayat dan Terjemah :
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا فِى الْبِلَادِ ۗ١٩٦
196. Jangan sekali-kali kamu terperdaya oleh kegiatan orang-orang kafir (yang bergerak) di seluruh negeri.

مَتَاعٌ قَلِيْلٌۗ ثُمَّ مَأْوٰهُمْ جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمِهَادُ ١٩٧
197. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat kembali mereka ialah neraka Jahanam. (Jahanam) itu seburuk-buruk tempat tinggal.

لٰكِنِ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا نُزُلًا مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِۗ وَمَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ لِّلْأَبْرَارِ ١٩٨
198. Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya, mereka akan mendapatkan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya sebagai karunia dari Allah. Dan apa yang di sisi Allah lebih baik bagi orang-orang yang berbakti.

Penafsiran Ali Imran  ( 196-198 ) :
Maksud ayat ini adalah menghibur kaum mukmin agar tidak terpedaya oleh kesenangan dunia yang diperoleh orang-orang kafir dan bebasnya mereka bergerak di seluruh negeri melakukan berbagai perdagangan, lancarnya usaha mereka, hidup dengan Teknologi bagus, dapat bersenang-senang dan menikmati berbagai kesenangan. Semua ini sebagaimana disebutkan pada ayat selanjutnya adalah kesenangan sementara, mereka hanya menikmati sebentar dan akan dilanjutkan dengan azab yang lama.

Kalau pun orang-orang mukmin di dunia ini ditaqdirkan mengalami kesengsaraan, kesusahan dan kesulitan, namun jika dibandingkan dengan kenikmatan surga yang kekal, maka kesusahan itu sangat ringan sekali. Dunia memang menjadi surga bagi orang kafir, namun surga mereka (dunia ini) adalah surga yang sementara, terbatas dan tidak sempurna. Di dunia ada hidup dan ada mati, ada senang dan ada sedih, ada masa muda dan ada masa tua, ada sehat dan ada sakit serta keterbatasan lainnya.

Inilah balasan dari Allah kepada orang yang bertaqwa sebagai penghargaan dari Allah .disamping tempat tinggal beserta perlengkapan-perlengkapannya itu, adalah lebih baik daripada kesenangan duniawi yang dinikmati orang-orang kafir itu.





Ayat dan Terjemah :
وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتٰبِ لَمَنْ يُّؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ خٰشِعِيْنَ لِلّٰهِۙ لَا يَشْتَرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ثَمَنًا قَلِيْلًاۗ أُولٰئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۗ إِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ ١٩٩
199. Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada yang beriman kepada Allah, dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu, dan yang diturunkan kepada mereka, karena mereka berendah hati kepada Allah, dan mereka tidak memperjualbelikan ayat-ayat Allah dengan harga murah. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.

يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اصْبِرُوْا وَصَابِرُوْا وَرَابِطُوْاۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ ؑ٢٠٠
200. Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Penafsiran Ali Imran  ( 199-200 ) :
Ayat  diatas menjelaskan bahwa sebagian Ahli Kitab ada yang beriman kepada Allah swt dan meyakini akan benarnya Al-Qur’an ataupun kitab yang diturunkan kepada Yaitu Taurat dan Injil. Inilah iman yang bermanfaat, yakni mengimani semua rasul dan semua kitab seperti tentang diutusnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.. Adapun jika hanya beriman kepada sebagian rasul atau sebagian kitab, maka iman tersebut tidak bermanfaat. Mereka inilah Ahli Kitab dan ahli ilmu yang sesungguhnya, di mana hanya orang-orang yang berilmu sajalah yang takut kepada Allah. Kepada mereka diberikan rasa takut kepada Allah, tunduk kepada keagungan-Nya yang menjadikan mereka mengerjakan perintah dan menjauhi larangan serta berjalan di atas batasan-Nya. Di antara sempurnanya rasa takut mereka adalah mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah.

Harga yang murah itu adalah dunia, dengan menyembunyikan ayat itu karena mengkhawatirkan kedudukannya di tengah-tengah kaumnya seperti yang dilakukan orang-orang Yahudi. Mereka tidak mengedepankan dunia di atas agama, mereka mengetahui bahwa kerugian yang sesungguhnya adalah ketika lebih ridha dengan kehinaan daripada kemuliaan, meengedepankan kepentingan pribadi dan meninggalkan kebenaran yang merupakan kemenangan di dunia dan di akhirat.

Para Ahli Kitab itu Seperti Abdullah bin Salam dan Raja Najasyi.  Abu Bakar Al Bazzar meriwayatkan dari Anas, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah menyalatkan raja Najasyi ketika diberitakan bahwa ia telah wafat, lalu ada yang mengatakan, "Wahai Rasulullah, apakah Engkau akan menyalatkan seorang budak Habasyah?" Maka Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat, "Wa inna min ahlil kitaab…dst." (Hadits ini memiliki banyak jalur yang menjadikannya shahih). Mereka mendapatkan pahala dua kali karena beriman kepada Taurat, Injil dan Al Qur'an (lihat Al Qashash: 54).

Dalam ayat ini, Allah mendorong kaum mukmin kepada sesuatu yang menyampaikan mereka kepada keberuntungan, yaitu sabar dari sikap menahan diri memikul hal yang tidak mengenakkan. Mereka tetap di atas ketaatan, ketika tertimpa musibah dan dalam menjauhi maksiat. Dalam semua keadaan Apapun maka tetaplah kita bertakwa kepada Allah swt.
Agar kita Mendapatkan surga dan terhindar dari neraka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar